Senin, 11 April 2011

RESAH

Kopi panas, kedai temaram, sayu resah hilir berganti. Di sisi lain, bergemuruh risau bahas kisah mendesah. Kawanan pemuda jalang, meraung-raung, bersama sajak penguasa mendamba kuasa, mereka pandang saya tak kuasa. Ah siapa kalian, bagu hantam pun saya layani. Bukan, bukan mereka menyita pikiran. Gadis saya diujung malang. Saya faham saya salah, dia seorang gadis yang mendamba kasih, dari saya yang sudah gusar serta lelah menahan bosan. Bukankah cinta tak bisa dipaksakan? Tapi tidak, saya iba mengucap pisah. Apa jadinya dia saya pisah, saat dia diujung lara. Tapi apa? Apa saya bisa berpura-pura? Ah resah. Hanya lelap timpal galau, karena resah sudah berkarang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar