Minggu, 21 Agustus 2011

Hingga lelap timpal galau

Kini lagu gusar bercumbu manis di pelupuk ratapan

Penghujung hidupnya harmoni di mimpi-mimpi manisku

Setiap malam kunantikan tidur cepat

Hingga lelapku timpal galau

Meski malamku cukup hidup dalam lamunan senja

Tapi fajar tak iba melihat lelap manisku

Dia datang bersama embun-embun melekat menyayat

Meratapkan setiap sendi-sendi penghidupan

Bahkan hati hangat, dijadikannya beku dan sekarat

Fajar datang bersama kenangan klasik darimu

Kenangan yang memaksa peluh sesak mndesak

Sudah puas lihat aku terisak tangis

Biar merintih pun tidak akan datang hari manis

Kecuali lelapku yang kembali timpal galau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar